Habemus Papam: Leo XIV, Paus Pertama dari Amerika Serikat
Paus Leo XIV resmi terpilih sebagai pemimpin baru Gereja Katolik pada 8 Mei 2024. Lahir di Chicago dan pernah bertugas sebagai misionaris di Peru, beliau menjadi Paus pertama asal Amerika Serikat. Dengan latar belakang Agustinian dan semangat pelayanan lintas budaya, Paus Leo XIV diharapkan membawa Gereja pada jalan damai, keadilan, dan keterbukaan.
BUDAYA
Bung Kepi Lewer
6/5/20252 min read


Habemus Papam. Kita memiliki Paus baru.
Setelah konklaf yang berlangsung selama 33 jam, pada 8 Mei 2024 para Kardinal akhirnya memilih Robert Francis Prevost, O.S.A., sebagai penerus Takhta Santo Petrus. Beliau kini dikenal sebagai Paus Leo XIV.
Lahir pada 14 September 1955 di Chicago, Illinois, Amerika Serikat, Paus Leo XIV memiliki latar belakang keluarga yang multikultural: ayah berdarah Prancis-Italia, seorang veteran Angkatan Laut Amerika Serikat, dan ibu berdarah Spanyol yang bekerja sebagai pustakawan. Semasa kecilnya, Bob—begitu ia biasa dipanggil—aktif sebagai putra altar.
Setelah menyelesaikan studi di bidang Sains dan Matematika, ia masuk seminari dan ditahbiskan sebagai imam Agustinian pada tahun 1982. Beliau menempuh studi lanjut di bidang Hukum Kanonik hingga meraih gelar doktor dari Universitas Santo Thomas Aquinas di Roma. Dari tahun 1985 hingga 1998, beliau menjadi misionaris di Peru, menjalani pelayanan sebagai pastor paroki, dosen seminari tinggi, dan hakim pengadilan gerejawi.
Kariernya terus berkembang. Pada tahun 2001, ia diangkat sebagai Prior Jenderal Ordo Agustinian di Chicago. Tahun 2014, Paus Fransiskus menunjuknya sebagai Uskup Chiclayo, Peru, dan pada tahun 2023 ia diangkat menjadi Prefek Dikasteri untuk Para Uskup, salah satu posisi tertinggi dalam Kuria Roma, serta dipercaya memimpin Komisi Kepausan untuk Amerika Latin.
Di tahun yang sama, ia diangkat menjadi Kardinal. Ia dikenal fasih berbahasa Inggris, Spanyol, Italia, Portugis, dan Prancis—sebuah kemampuan yang mencerminkan keluasan pengalaman pastoral dan internasionalnya.
Nama Leo dan Maknanya
Dalam pidato perdananya, Paus Leo XIV menyapa umat dengan kata-kata:
"Damai Sejahtera bagi kalian semua."
Pemilihan nama Leo XIV bukan tanpa makna. Nama ini merujuk pada Paus Leo XIII, tokoh besar Gereja yang menulis ensiklik Rerum Novarum pada tahun 1891—dokumen penting dalam pengembangan ajaran sosial Gereja. Nama ini mencerminkan harapan akan pendekatan jalan tengah: antara tradisi Gereja dan dunia modern, antara konservatisme dan keterbukaan pastoral.
Paus Leo XIV dianggap mewakili kelompok moderat konservatif, seorang pemimpin yang bijak dan berakar kuat dalam pengalaman pastoral lintas benua.
Menariknya, meskipun berasal dari Amerika Serikat, beliau menjadi Paus pertama asal AS, dan sejak 2015 juga menjadi warga negara Peru, negeri misi yang begitu membentuk pelayanan imamatnya.
Harapan Baru di Bulan Maria
Bulan Mei—bulan yang didedikasikan untuk Bunda Maria—menjadi semakin istimewa dengan terpilihnya Paus baru. Semoga di bawah kepemimpinan Paus Leo XIV, Gereja Katolik dan dunia mengalami damai, kemajuan, dan keadilan yang sejati.
Tabe.



