Afdhal Alattas: Anak Muda Palopo yang Menjahit Riset, Kebijakan, dan Teknologi untuk Indonesia Timur

Dari Palopo ke panggung inovasi nasional, Afdhal Alattas tampil sebagai tokoh muda yang menghubungkan dunia riset, kebijakan publik, dan teknologi. Melalui tiga pilar karyanya—Integritas Riset & Consultant (IRC), PT AIZ Kreasi Indonesia, serta perusahaan teknologi yang ia dirikan—Afdhal menghadirkan ekosistem yang memadukan data, kreativitas, dan solusi digital untuk masyarakat. Perjalanannya diperkokoh dengan studi doktoral dan magister yang ia tempuh sekaligus, serta dedikasinya membangun ruang belajar bagi generasi muda Sulawesi Selatan. Dari langkah-langkah kecil yang konsisten, ia tengah menanam pohon perubahan bagi Indonesia Timur.

BUDAYAPOLITIK

Joko Susilo

11/15/20252 min read

JAKARTA, TIMURNESIA.COM - Di antara riuh kota-kota besar yang kerap jadi pusat lahirnya inovator, seorang anak muda dari Palopo, Sulawesi Selatan, melangkah dengan keyakinan yang kukuh bak batu karang. Namanya Afdhal Alattas, sosok yang pelan-pelan namun pasti membangun jembatan antara dunia riset, kebijakan, dan teknologi melalui tiga pilar gagasannya: Integritas Riset & Consultant (IRC), PT AIZ Kreasi Indonesia, dan sebuah perusahaan teknologi informasi yang tengah bertumbuh.

Pada dirinya, ide-ide tak lahir dari ruang sunyi semata. Ia berjalan di lorong-lorong persoalan publik, mendengarkan denyut masyarakat, membaca dinamika kebijakan, lalu merangkumnya menjadi solusi. Semangat itu menjadikan langkahnya berbeda: bukan hanya membuat perusahaan, tetapi menghubungkan pengetahuan dan kebermanfaatan.

IRC yang ia dirikan adalah wujud kegelisahannya terhadap kebutuhan riset yang lebih membumi dan berorientasi pada masyarakat. Di ruang ini, Afdhal merajut data, analisis, perilaku publik, dan studi kebijakan menjadi perangkat yang bisa dipahami dan digunakan.

IRC bergerak lincah dari riset sosial hingga survei publik, dari kajian ekonomi hingga transformasi digital. Di balik setiap laporan riset, ia ingin menghadirkan satu hal: pemahaman.

"Kebijakan tanpa pemahaman hanya akan menjadi buku yang tak dibaca,"katanya.

Ada kalanya riset terasa terlalu kaku bagi masyarakat. Maka Afdhal membangun jendela baru: PT AIZ Kreasi Indonesia. Di sini, kreativitas menjadi bahasa kedua setelah data. Melalui konten visual, multimedia, hingga podcast AIZ Kreasi Official, ia menghadirkan ruang dialog yang ringan namun tetap bertumpu pada gagasan ilmiah.

Podcast itu menjadi perapian kecil tempat akademisi, praktisi, birokrat, dan masyarakat bertemu. Bukan podium, bukan seminar melainkan obrolan yang mengalir tentang bagaimana kebijakan publik menyentuh kehidupan sehari-hari warga negara.

Tak berhenti di riset dan media, Afdhal mendirikan perusahaan teknologi yang berfokus pada pengembangan aplikasi, sistem digital, serta transformasi digital bagi organisasi, UMKM, dan lembaga pendidikan. Baginya, teknologi adalah alat, bukan panggung. Ia harus mempermudah, bukan menyulitkan.

“Riset harus membumi, kebijakan harus dipahami semua orang, dan teknologi harus mempermudah hidup,” ujarnya suatu ketika, menegaskan fondasi yang menghidupkan seluruh perjalanannya.

Belajar Tanpa Jeda

Di tengah padatnya aktivitas, Afdhal memilih kembali ke dunia akademik. Dua sekaligus. Ia saat ini sedang menempuh Program Doktor Ilmu Manajemen di Universitas Tarumanagara, dan Magister Teknik Informatika di Binus University.

Manajemen memberinya kompas dalam memimpin, sementara teknologi memberinya kunci untuk mencipta. Kombinasi ini menjadi fondasi yang menggerakkan seluruh karya yang ia bangun: riset yang kuat, kebijakan yang relevan, dan teknologi yang berdaya guna.

Sebagai anak muda Sulawesi Selatan, Afdhal tidak ingin berdiri sendirian di puncak. Ia membuka ruang belajar melalui pelatihan riset, workshop data, kelas produksi konten, edukasi kebijakan publik, hingga program magang di ranah IT dan media.

"Saya ingin generasi muda Sulsel tumbuh sebagai periset, analis, kreator, dan inovator. Bukan sekadar penonton perkembangan zaman,"ungkapnya.

Apa yang Afdhal bangun melalui IRC, AIZ Kreasi, dan perusahaan IT-nya bukanlah proyek singkat. Ia tengah menanam pohon: perlahan, berakar, lalu menaungi banyak orang.

Dalam ekosistem riset, kebijakan, dan teknologi Indonesia Timur, hadirnya sosok seperti Afdhal Alattas adalah angin baru, angin yang membawa harapan bahwa anak-anak muda daerah dapat berdiri sejajar, berkontribusi nyata, dan membentuk masa depan dengan tangannya sendiri.

Dan mungkin, dari Palopo yang jauh di timur sana, sebuah langkah kecil kini tengah mengubah arah angin pengetahuan di Indonesia (red)